DoaMembuka Aura Wajah - Selamat datang di situs kami yang membahas tentang Pelet, Artikel yang akan kamu baca pada halaman ini berjudul Doa Membuka Aura Wajah, Semoga isi tulisan ini bisa bermanfaat bagi anda yang sedang membutuhkannya.Artikel ini memang khusus membahas mengenai Artikel MANTRA SAKTI, yang kami tulis kali ini dapat anda petik
Peletmimpi basah paling ampuh di situs kitab keilmuan nusantara sudah terbukti oleh banyak sekali pelanggan kami, anda bisa mendapatkan pelet mimpi basah tanpa puasa di halaman paket keilmuan 30 Ilmu Pelet Paling Ampuh di bagian bawah situs ini. Ilmu pelet mimpi basah bersama ini merupakan salah satu keilmuan yang sangat luar biasa karena bisa
DownloadDoa Membuka Mata Batin Tanpa Puasa apk 1.0.1 for Android. The Inner Eye Opening Prayer Without Fasting Can Be Viewed Without Connections / Quota
Postedon January 8, 2018 by pakarspiritual. Mantra pemikat wanita adalah salah satu ilmu pelet tanpa puasa yang mudah sekali untuk diamakan. Ilmu pemikat hati wanita ini mengandalkan tatapan mata tajam kepada seorang wanita yang anda tuju. Mantra ini juga akan membuat mata anda lebih penuh dengan aura welas asih yang akan membuat wanita jatuh
Mantrajawa kuno tanpa puasa untuk pemikat wanita merupakan hasil olah kebatinan. Jenis sarana pelet jaran goyang tanpa tirakat puasa dari saya Master Rizha adalah berupa Minyak Jaran Goyang. Pelet Jaran Goyang Puasa Senin Kamis Hanya Makan Nasi 3 Suap. Mantra pengasihan ada yang menggunakan syarat seperti puasa dan ada juga yang
BacaJuga: Keutamaan Puasa Tasua 7 Agustus 2022, Hukum dan Bacaan Niatnya. Hadist di atas menjelaskan secara jelas bahwa Rasulullah sangat menganjurkan umat islam untuk melaksanakan puasa Muharram. Namun, hadist tersebut tidak menjelaskan lebih rinci mengenai kapan waktu pelaksanaan puasa Muharram. Apakah setiap hari ataupun pada
. loading...Berdoa ketika berbuka puasa sangat disukai Allah dan Rasul-Nya. Doa orang berpuasa termasuk doa yang tidak tertolak. Foto/dok SINDOnews Berdoa saat berbuka puasa merupakan sunnah Nabi shallallahu 'alahi wasallam. Dalam banyak riwayat disebutkan "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi."Bagi muslim di Indonesia ketika berbuka puasa Ramadhan biasanya berdoa dengan Lafaz "Allahumma Laka Shumtu..." atau "Dzahabaz zhama'u..." Kedua doa ini merupakan doa populer yang biasa diamalkan umat muslim. Baca Juga Selain dua doa di atas sebenarnya banyak doa ketika berbuka. Seorang muslim yang berpuasa boleh berdoa apa saja ketika hendak doa yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam saat berbuka puasa وذكر العلامة السيد الونائي رحمه اللّٰه تعالى عن أنس بن مالك رضي اللّٰه تعالى عنه، عنه عليه الصلاة و السلامما من مسلم يصوم فيقول عند إفطاره Sayyid Al-Wanaai telah meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda "Tidaklah seorang muslim yang berpuasa kemudian ketika dia berbuka puasa dia membaca يَا عَظِيْمُ يَا عَظِيْمُ أَنْتَ إِلَهِيْ لَا إِلَهَ غَيْرُكَ اِغْفِرِ الذَّنْبَ العَظِيْمَ فَاِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذَّنْبَ العَظِيْمَ إِلَّا العَظِيْمُYaa 'Azhiimu yaa 'Azhiimu Anta ilahi laa ilaha Ghoiruk, ighfir dzambal 'azhima fa innahu laa yaghfirudzdzambal 'azhima illal ' "Ya Allah Tuhan Yang Maha Agung, Tuhan Yang Maha Agung, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain-Mu. Ampunkanlah dosa besarku, sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa besar melainkan Tuhan Yang Maha Agung."إلا خرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه"Kecuali akan terhapuskan dosa-dosanya seperti hari dilahirkan ibunya."قال رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلم علموا عقبكم فإنها كلمة يحبها اللّٰه و رسوله، و يصلح بها أمر الدنيا و الأخرةNabi صلى اللّٰه عليه وسلم bersabda "Ajarkanlah oleh kalian doa tersebut karena doa itu dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya dan doa tersebut Allah akan memperbaiki urusan dunia dan akhirat."Berbukalah dengan kurma dalam bilangan ganjil 3, 5, 7 dan biasakan baca doa ini sebelum menyantap makanan. Karena siapa yang membaca doa ini ketika berbuka, maka akan dibersihkan dosa-dosanya sebagaimana pertama kali keluar dai rahim ibunya. Demikian keterangan Hadis yang diriwayatkan Ibnu Asakir. ReferensiKitab Kanzun Najaah Was Suruur Hal 71 Baca Juga rhs
PANGERAN SUKEMILUNG Assalamu’alaikum wr,wb santri KOS yang kami mulyakan…artikel ini terdiri dari dua bahasan mengenai Wirid dan Doa. Berisikan penjelasan mengenai serba-serbi yang patut diketahui mengenai wirid dan doa. Bagian ini adalah yang pertama dari dua bahasan tersebut. Semoga penjelasan yang kami nukil dari berbagai kitab ini dapat menambah wawasan kita dan membuka cakrawala berpikir yang lebih baik. Dengan itu dapat menjadi pondasi bagi seseorang yang menyukai hal-hal supranatural, bagaimana memilah suatu wirid dan berdoa. Sehingga hal itu dapat mengantarkan maksud dan tujuan sebagaimana mestinya. Selamat membaca… Wirid Dan Manfaat Merutinkannya. Mungkin anda pernah mendengar istilah ini,Wiridan. Cobalah untuk bertamu ketempat teman atau saudara sesaat setelah waktu sholat, mungkin anda akan disambut pemilik rumah dengan ucapan “ tunggu sebentar, sedang wiridan.” Istilah ini begitu popular sekali bagi kaum muslimin, khususnya warga Nahdliyyin yang notabene aktivitas ibadahnya tidak pernah absen dari kegiatan yang satu mudanya apalagi kalangan santri yang melihat diantara mereka ada yang mempunyai bacaan-bacaan yang panjang pasti akan mengeluarkan ucapan “ wah, wiridannya kenceng .” Tapi apa sebenarnya bentuk dari aktivitas yang satu ini? “ Wiridan” wird ; bahasa arab, adalah kata yang biasa diucapkan dan telah menyatu dalam bahasa masyarakat kita khususnya kalangan santri dipondok-pondok katanya “ warada “artinya hadir,datang,sampai Mukhtar-Ashshahah, Muhammad Abu Bakar Ar-Razi .Kemudian secara terminalogi menjadi istilah untuk berzikir dan berdoa sesuai dengan `aurad` jamak dari kata wirid yang datang dari Nabi Saw, para sahabat, maupun para ulama “ waratsatul Anbiya /wali.” Istilah lainnya adalah “ Istighatsah” artinya memohon pertolongan kepada Allah secara langsung pada saat “wirid” dalam Al-qur`an sebagai berikut Al-Qashash 23 و لما ورد ما ء مدين و جد عليه ا مة من الناس يسقون “ Dan tatkala ia sampai disumber air negeri madyan ia menjumpai disana sekumpulan orang yang sedang meminumkan ternaknya Yusuf 19 و جا ء ت سيا رة فا ر سلو ا وا رد هم فاداى دلوه “ Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir ,lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya …” Qaaf 16 ولقد خلقنا الانسن ونعلم ماتوسوس به نفسه,ونحن اقرب اليه من حبل الوريد “ Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” Ar-Rahman 37 فاءذا انشقت السماء فكانت وردةكالدهان “ Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilapan minyak” Dengan demikian amalan wirid diharapkan menjadi pengantar kesegaran ruhani dan bagian erat keseharian kita dan masyarakat , untuk memperoleh keselamatan, kebahagiaan, keberuntungan, ketentraman, kedamaian, tercukupi segala kebutuhan dan terpenuhi keinginan yang dimaksud dalam berbagai aktivitas mencapai ridha Allah Hujjatul islam imam Al Ghozali telah mengatur wirid-wirid tertentu dalam kitab Bidayatul syekhul islam banyak menyusun kitab-kitab wirid dikarenakan banyaknya keberkahan, keuntungan yang didapat dari aktivitas ini. Ayat-ayat Alqur’an yang menunjukkan kepada masalah tersebut antara lain firman-firman Allah Ta’ala واتل مااوحي اليك من كتاب ربك لامبدل لكلمته ولن تجد من دونه ملتحدا واصبر نفسك مع الذين يدعون ربهم با لغداة والعشي يريدون وجهه ولاتعد عيناك عنهم تريد زينة الحيات الدنيا ولاتطع من اغفلنا قلبه عن ذكرنا واتبع هواه وكان امره فرطا “ Dan engkau bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari kitab Tuhanmu,tidak ada perobah yang dapat merobah Kalimat-kalimatNYA, dan engkau tidak akan menemukan selain dariNYA tempat bersandar dan sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Tuhannya dipagi dan petang demi mendambakan keridhaanNYA dan janganlah engkau memalingkan perhatianmu dari mereka karena menginginkan perhiasan duniawi dan janganlah engkau patuhi orang yang kami lupakan hatinya dari mengingat kami dan dia senantiasa mengikuti hawa nafsunya dan adapun tindakannya berlebih-lebihan.” Pada dasarnya wirid berhubungan erat dengan kemaslahatan hidup. Dengan terus-menerus menjaga hubungan kita dengan sang Pencipta, kita akan berada terus dalam pengawasan-NYA. Aktivitas wirid adalah sarat dengan permohonan dan doa. Dalam Islam sangat ditekankan sekali agar seorang muslim selalu berdoa. Seorang yang mendapat ridho dan rahmat-NYA niscaya akan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Kebahagian itu tidak mesti dengan berbentuk harta yang melimpah. Karena bisa saja berupa yang lain, seperti anak-anak yang cerdas, istri yang sholihah, disukai tetangga, hidup yang sehat jauh dari penyakit, pekerjaan lancar dan lain mesti diakui kita tidak bisa melepaskan dan mengingkari kemanusiaan kita yang memiliki nafsu, termasuk nafsu duniawi. Selama yang kita minta tidak bertentangan dengan agama, yang masih dalam jangkauan Ridho dan Rahmat Allah SWT, maka hal itu tidak menjadi masalah. Yang terpenting adalah Niat kita. Niat yang benar niscaya akan mendatangkan keberkahan. Lalu wirid yang terbaik adalah membaca Alqur`an “ Barangsiapa ingin berdialoq dengan Allah, maka bacalah Alqur`an,” begitu sabda Rasulullah SAW. Dialoq dengan Allah adalah wirid yang paling indah. Setelah itu kalimat Thayyibah seperti La Ilaha Illallah. Allah menjaminkan surga bagi siapa pembaca kalimat itu. Lainnya adalah Istighfar, shalawat, tahmid, tasbih, Asma al-Husna, doa-doa ma`tsur dari Rasulullah. Selanjutnya kenapa kita tidak membiasakan aktivitas ini, setelah tahu manfaat yang bisa kita peroleh begitu nyata dan besar ? waktu, bilangan bacaan dan huruf. Pada saat anda menerima ijazah wirid, pernahkah terpikir kenapa wirid harus dibaca dengan memperhatikan waktu-waktu tertentu ?ada yang mesti dibaca ba`da sholat fardhu, atau cukup dibaca ba`da maghrib dan shubuh saja, atau hanya satu kali dalam sehari semalam?Dan pernahkah anda memperhatikan untuk sebuah wirid mesti mempunyai hitungan tidak kita baca saja saja sesuai dengan keinginan hati kita ? Setiap kali Allah menciptakan sesuatu tentu ada maksud dan rahasia sendiri. Termasuk Waktu adalah salah satu rahasia yang tidak dipahami orang-orang awam. Hanya sedikit dari mereka yang bisa memahami ini. Yang sedikit itulah dari para Ulama-ulama Hikmah bacaWaliyullah yang dapat memahami asror dibalik penciptaan waktu dibaca waktu shubuh, asar, maghrib dan isya memang berhubungan dengan rahasia dalam SWT menciptakan jumlah rakaat yang berbeda, walaupun ada yang sama seperti zhuhur, asar dan isya yaitu empat rakaat. Maghrib tiga rakaat dan shubuh dua rakaat. Jelas kalau kita hubungkan dengan ilmu falaq sangat besar pengaruhnya. Coba perhatikan, terkadang ijazah wirid sering sekali harus dibaca ba`da shubuh dan maghrib, karena kedua waktu itu mempunyai keistimewaan yang berbeda. Sekali lagi, setiap waktu memiliki kelebihan dan keistimewaan. Satu contoh, doa-doa Rasulullah SAW banyak yang terkait dan dibaca pada waktu shubuh dan malam hari. Diantaranya “ Allahumma inni asbahtu…” Kalau kita bisa melihat, waktu-waktu mustajabah yang diberikan oleh Allah SWT itu justru pada waktu shubuh, plus nilai tambah pada saat pergantian waktu malam ke siang yang berkhasiat bagi kesehatan. Yaitu sejak matahari memancarkan sinarnya. Yang merupakan awal hari untuk beraktivitas. Dengan membekali diri untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dengan mengaplikasi bacaan-bacaan saat shalat shubuh agar menjadi bekal kita hingga sore harinya. Pada saat pergantian hari itulah kita dihadapkan pada satu kelemahan. Terkadang disebabkan aktivitas dan lingkungan ikut terpengaruh kedalam tubuh, jasmani maupun rohani. Satu kelemahan yang sangat jelas, saat kita membutuhkan penjagaan Allah. Karena itu kita memerlukan bacaan-bacaan tertentu. Bacaan-bacaan yang berbeda tapi memiliki maksud dan tujuan yang sama. Dan waktu malam adalah saat yang penuh dengan kelalaian. Disinilah seorang harus membekali diri dengan penjagaan Illahiyah. Sudah dimaklumi, saat seperti inilah penuh dengan biasg-bayang jerat dari iblis dan sekutu-sekutunya. Orang-orang yang iri dengan hak dan rezeki orang lain akan melancarkan serangan pada waktu malam. Berusaha menghancurkan mereka yang lalai dari perlindungan Allah SWT. Berusaha melindungi diri dengan memohon penjagaan dari Allah SWT adalah yang terbaik. Tidak hanya untuk diri pribadi, tapi untuk keluarga dan semua yang dikasihi. Memohon penjagaan dan keberkahan dari Allah SWT untuk urusan dunia dan akhirat. Disinilah fungsi dan tujuan dari wirid tersebut. Perhatikan ayat berikut ini, وهو الذى جعل الليل والنهار خلفة لمن اراد ان يذكر او اراد شكورا “ Dan Dialah yang menjadikan siang dan malam silih berganti untuk siapa yang mengingat Allah atau ingin mensyukurinya “ Sebagian dari ulama mengatakan makna khilfatan pada ayat tersebut yaitu yang satu mengiringi yang lain.’ Dan hal itu adalah untuk agar apa yang tak sempat dikerjakan diwaktu siang masih dapat dikerjakan diqhodo’i pada malamnya, yaitu waktu-waktu untuk berzikir dan bersyukur. Juga dengan adanya pergantian siang dan malam maka akan dapat pula diketahui batasan-batasan waktu, selain beraneka ragam amal-amal ibadah dan amal-amal baik lainnya dapat dikerjakan sesuai dengan waktu-waktunya. Untuk masalah itu terdapat pemberitahuan dari Rasulullah SAW, yaitu sabda Beliau,” hamba-hamba yang paling disukai Allah adalah mereka yang senantiasa memperhatikan matahari dan bulan dan pertukaranya demi untuk berzikir pada Allah Ta’ala.” Allah tidak pernah meminta bantuan kepada DIA Maha Besar dan Maha DIA menjadikan sesuatu ada pembantu/ ayat-ayat atau doa-doa yang diturunkan. Tugas dari penjaga khodam ayat atau doa tersebut adalah mendoakan agar sipembaca ayat atau doa itu dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Memang benar, setiap huruf Hijaiyyah memiliki kandungan asrar rahasia masing-masing. Yang mengetahui hal tersebut adalah orang yang ahli al-asrar atau ulama tertentu. Ulama-ulama yang memahami ilmu ini biasanya Ulama Ahli Hikmah. Tidak jarang mereka mengetahui makna dan penggunaannya, misalkan huruf Alif Lam Mim, Ha Mim, Alif Lam Ro, Yaa Siin, dan seterusnya. Ulama-ulama Hikmah yang menemukan formula bacaan suatu wirid dapat mengetahui asror dari bacaan-bacaan tersebut. Dari merekalah kemudian dapat diketahui nilai plus dari suatu bacaan. Hasil penyelidikan metafisis itulah akhirnya kita bisa mengetahui, sebagai contoh kenapa surat At-Tholaq ayat 2-3 banyak digunakan untuk wirid penarik rezeqi ? atau kenapa jika ayat Qursy dibaca 3 kali dengan menahan nafas pada bagian tertentu berfungsi untuk meredam niat jahat seseorang ? Tidak usah kita memperpanjang bagian ini. Cukuplah untuk kita mengambil manfaat dari apa yang mereka tinggalkan. Mengambil apa yang mereka ajarkan. Dan menerapkan dalam kehidupan. wirid dalam Agama dan kaitannya dengan Ijazah. Masih jelas sekali dalam benak saya,pertama kali menerima ijazah sang guru menjabat tangan saya dan berucap,” Ajaztuka “ spontan saya mesti menjawab “ Qobiltu !” yang berarti serah terima wirid dianggap bagaimana dengan orang-orang yang tidak beruntung mempunyai guru atau yang mengambil wirid berdasarkan buku atau melalui sarana/media tertentu misalnya?Apakah bisa dan sah jika wiridnya diamalkan? Bagaimana keberkahan wirid yang seperti ini? Manjur atau tidak bermanfaat sama sekali? Mengenai ini pernah dibahas Syaikhina Al-Mursyid Habib Lutfi bin Yahya, beliau mengatakan untuk mereka yang mengambil bacaan wirid tidak langsung dari seorang guru hendaknya sedapat mungkin bersikap bijaksana. Karena bacaan wirid yang termaktub dibuku memiliki ijazah yang bersifat `ammah umum. Sebab sang Muallif memberikannya secara bersama-sama kepada semua umat tanpa melihat kondisi umat secara langsung. Namun agar ijazah tersebut bisa mengantar kita dalam mencapai peningkatan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, hendaknya mengikuti apa yang telah digariskan atau dicontohkan oleh Baginda Nabi SAW, sahabat, tabiin, tabiit-tabiin , yang itu tidak terdapat dalam penjabaran ijazah tersebut. Baik itu i`lan atau peringatan, maupun i`bar atau pemberitahuan dari para mualif tersebut. Sekalipun Ijazah tersebut sudah diberikan secara `ammah, tetap saja memerlukan seorang guru. Selanjutnya beliau mengatakan, guru disini berfungsi sebagai penyambung lidah dalam bentuk ijazah ` atau Ulama tersebut adalah orang yang tahu persis dosis dan kemampuan orang yang menerima dan mengamalkan muamalah penting dan tingginya nilai seorang Guru, khususnya untuk menerapkan ijazah-ijazah yang `Ammah didalam kitab/buku tersebut. Kalau sudah begini, berarti mengamalkan wirid yang didapat dari buku berarti sia-sia ? Jawabnya “ TIDAK !” karena ada atsar yang mengatakan,” Sesungguhnya Ilmu dan Hikmah itu adalah milik kaum muslim yang hilang, maka ambillah dimanapun dia berada.” Selanjutnya Habib Lutfi mengatakan, “… Ambil dan teruskan bacaan-bacaan wirid tersebut sebagai satu bentuk nilai ibadah,…selanjutnya sesegera mungkin dimintakan ijazah kepada Ulama/guru yang memahami bidang tersebut…” Dalam dunia Wirid, Ijazah diperlukan dalam rangka menata hati supaya lebih mantap dan untuk mencapai pendekatan yang sempurna kepada Allah SWT. Secara garis besar peran guru diperlukan dalam semua disiplin ilmu. Adanya seorang guru, permasalahan apapun dapat segera menemui jalan dengan yang mencari jawaban sendiri, meskipun bisa dapat dipastikan tidak akan sempurna. Perhatikan hadist berikut ini, Rasulullah bersabda “ Ilmu merupakan perbendaharaan. Kuncinya adalah bertanya, karena itu bertanyalah semoga Allah melimpahkan Rahmat kepada dengan masalah ilmu ini, ada empat kelompok orang yang memperoleh pahala, yaitu orang yang bertanya, orang yang mengajarkan, orang yang mendengarkan, dan orang yang mencintai ketiganya.” Nuaim dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib KWH. Bertanya adalah kunci untuk memahami rahasia ilmu dan menyingkap keghaiban didalam hati. Menurut Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad Shohibur Rotib, ilmu itu seperti harta benda dirumah yang tidak dapat diambil kecuali dengan kunci. Begitupun ilmu para Ulama dan Arifin, tidak akan dapat dipelajari dan diambil manfaatnya, kecuali dengan mengajukan pertanyaan secara jujur dan dengan keinginan yang kuat serta adab yang baik. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa wirid menempati kedudukan yang penting dalam agama dan mempunyai kelebihan Al-Umari, pengarang kitab Bahrul Anwar mengatakan “ ketahuilah bahwa yang membuat jiwa dan hati manusia jernih dan murni, sumbernya ialah dia berada ditempat-tempat yang dekat disisi Allah dan tempat bersaksi kepada-NYA. Selain dari itu untuk seseorang bisa sampai ketempat itu dia harus menggunakan sebab-sebab yang dapat menyampaikannya kesitu, serta berjalan dengan mengikuti rambu petunjuk yang telah tersedia dijalan kearah tempat itu. Adapun sebab yang harus digunakan dan jalan yang harus dilalui dan rambu yang arahnya harus diikuti adalah mengerjakan wirid-wirid.” Al-Imam Habib Abdurrahman bin Muhammad Asseqaf mengatakan “ Barangsiapa yang tak mempunyai amalan wirid disetiap harinya, maka tak ubahnya dia seperti seekor binatang kera.” Wirid merupakan sebab bersihnya hati. Membuat jiwa jernih dan suci. Yang dapat melepaskan kekotoran-kekotoran yang diakibatkan oleh syahwat yang tadinya menempel dan melekat padanya. Ibarat karat yang menempel pada besi. Selanjutnya Syaikh Umari mengatakan bahwa Allah dengan HikmahNYA , dijadikan-NYA didalam semua bentuk peribadatan yang berlaku terdapat sesuatu untuk pengetuk dan pembuka pintu alam-alam ghaib. Maka barangsiapa melaksanakan semua amal ibadahnya dengan memenuhi semua syarat dan adabnya, maka alam ghaib tidak lagi tertutup bagi sebab itulah wirid dapat mengangkat derajat seseorang. Seseorang yang menjaga wiridnya dari hari kehari sama artinya berada dalam penjagaan Allah SWT terus-menerus. Mengenai memilih Wirid dan zikir, sebagian ulama mengatakan sudah seharusnya seseorang memilih untuk dirinya dan menentukan zikir-zikir yang sesuai dengan kemampuannya yang dirasakannya ringan bagi dirinya, karena itu akan membantu untuk merutinkan dan menekuninya, serta akan tetap terpelihara kestabilan semangatnya dan tidak mengalami kejenuhan sehingga dia akan dapat mencapai tujuannya dengan mudah. Ketahuilah bahwa Allah memberikan bantuan-NYA kepada seseorang hamba sebesar kadar niat orang itu sendiri. Disinilah terjadi peran guru. Guru yang bijaksana akan mengetahui kapasitas batin si murid. Tidak mungkin murid yang punya sifat malas diberi amalan yang panjang dan lama. Begitu juga karakter seseorang akan menentukan jenis wirid yang cocok untuk dibaca. Guru yang sempurna ilmunya lahir dan batin, akan membaca’ pribadi si murid semata-mata untuk kebaikan dirinya. Tidak jarang kita mendengar ada Ahli Wirid yang mengalami kegoncangan / gangguan kejiwaan karena berlebihan dosis wiridnya. Biasanya adalah bacaan-bacaan Hizib yang memang sangat riskan sekali diijazahkan secara ammah umum . Karena doa-doa yang mempunyai dosis besar tidak akan terbuka begitu saja asror / rahasianya sebelum si pengamal di uji terlebih dahulu. Sekali lagi ! jika kita mendapatkan sebuah bacaan wirid alangkah baik dibawakan kepada ahlinya. Setidaknya hal itu akan membuat kita lebih aman dan mantab dalam pengamalannya. Apalagi jika bacaan itu berbentuk Hizib, yang notabene memang termasuk amalan kelas berat SERBA-SERBI D O A DAN SEGALA PERMASALAHANNYA Doa secara bahasa berarti panggilan. Ketika engkau berkata “ aku berdoa kepada si fulan “ ketika engkau memanggilnya sudah tentu engkau berharap dia menjawabmu. Secara istilah, doa berarti permohonan dari pihak yang lebih rendah kepada pihak yang lebih tinggi, dengan cara kita merendahkan diri. Saat kita berkata “ Aku memohon pada-MU ya Allah !” ketika itulah kita memohon dengan merengek merendahkan diri kita dihadapan-NYA, penuh harap atas ! doa sungguh punya keutamaan Agung dan pahala yang besar. Doa adalah senjata untuk mengalahkan musuh, benteng dari marabahaya. Dengan Doa berbagai kebutuhan tercukupi, tercapai dan berbagai kesulitan teratasi. Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata,” Doa mengandung kunci-kunci kesuksesan, kunci-kunci kebahagiaan. Sebaik-baik doa adalah yang berasal dari hati yang suci dan bersih.” Allah berfirman ketika memerintahkan untuk berdoa dan menjamin pengabulannya, ادعوني استجب لكم “ Berdoalah kepada-KU, niscaya Aku kabulkan untuk kalian.” Al-Mukmin {40}60 واذا سالك عبادي عني فاني قريب اجيب دعوة الداع اذا دعان فايسجيبوالي وليومنوا بي بعلهم يرشدون “ Dan apabila hamba-hamba-KU bertanya kepadamu tentang aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-KU. Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-KU dan hendaklah mereka beriman kepada-KU agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” Al-Baqarah {2} 186 قل ما يعبا بكم ربي لولل دعاوكم “ Katakanlah kepada kaum musyrik ” Tuhanku tidak mengindahkan kalian, melainkan kalau ada ibadah kalian.” Al-Furqan {25} 77 Ayat-ayat diatas jelas mengandung anjuran untuk berdoa, jelas pula bahwa doa bisa menjadi pencegah dari sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa yang yang diucapkan dengan hati yang lalai dan membelakangi/membangkang. Karena itu jika berdoa menghadaplah kepada Allah dengan sepenuh hati, dan yakini bahwa doa itu akan satu hadist disebutkan,” Seorang lelaki menyuapkan satu suapan haram kemulutnya, niscaya Allah tidak akan mengabulkan doanya selama 40 hari. Dalam hadist lain,” Sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa seorang hamba yang diperutnya ada makanan haram, atau dia pernah berlaku zalim kepada sesame makhluk Allah.” Disebutkan pula bahwa berdoa dengan tetap memakan makanan haram sama halnya dengan membangun diatas air. Inilah hambatan paling berat bagi terkabulnya sebuah doa. Doa memiliki berbagai syarat dan adab. Karena itu jadikan berbagai syarat dan adab itu sebagai persiapan untuk berdoa. Ada 3 perkara yang setidaknya mesti diindahkan seorang pendoa Pertama, iktikad yang shahih. Artinya benar-benar meyakini apa yang diajarkan Nabi SAW dan para salafush shalihin/Wali kedalam dirinya. Dan mengharapkan terkabulnya doa/ijabah dengan lantaran keberkahan dari doa yang mereka susun ataupun karena pribadi mereka yang dekat kepada Allah SWT. Kedua, menghadapkan diri sepenuhnya kepada Allah ketika berdoa dan meyakini akan RahmatNYA. Allah berfirman فادعوا الله مخلصين “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-NYA” Al-Mukmin {40} 14 Ketiga, sebaiknya membaca doa dengan benar, berhati-hati agar tidak salah baca. Dalam kitab Iddatu-Ddai, ibn Fahd berkata,” maksudnya bacaan yang salah dari sebuah doa tidak akan sampai/naik kepada Allah adalah, Para malaikat hafadzah penjaga akan menyensor’ terlebih dahulu kesalahan baca itu, berikut konsekwensi perubahan-perubahan maknanya. Allahpun tidak akan menjawab doa berdasarkan bacaan yang salah, melainkan Dia akan menjawabnya berdasarkan maksud si pendoa. Allah dengan sifat RahmanNYA akan mengabulkan maksud sipendoa walaupun dia tidak fasih dalam melafalkan doa. Selanjutnya perlu di perhatikan pula bahwa, kalaupun doa telah memenuhi syarat-syarat diatas terkadang pengabulannya di akhirkan juga. Yakni pengakhiran ini dimaksudkan untuk kemaslahatan sipendoa itu sendiri. Atau bisa saja Allah mencintai hamba-NYA dan senang mendengar rintihan doanya, mengecilkan diri dan mendesak-desak permohonannya kepada Allah. Dengan begitu pengabulannya sengaja tidak disegerakan supaya ia sering kembali kepadaNYA. Diriwayatkan Jabir bin Abdullah, Nabi SAW bersabda,” Seorang hamba berdoa kepada Allah dan Allah mencintainya, maka Allah berkata kepada Jibril,” Penuhi permintaan hambaKU ini, tapi tunda dulu ! karena aku senang mendengar rintihan suara doanya.” Disisi lain seorang hamba berdoa kepada Allah dan Allah membencinya, maka Allah berkata kepada Jibril,” Penuhi kebutuhan hambaKU ini segera, karena aku benci mendengar rintihan doanya.” Amirul Mukminin Sayyidina Ali bin Abi Tholib berkata.” Bisa jadi pengabulan doa seorang hamba diakhirkan, supaya pahala sang pemohon jauh lebih besar karunia kepadanya jauh lebih melimpah. Jika kita bisa memahami ini, tidak usahlah meragukan doa ketika pengabulannya belum kunjung jua diakhirkan, karena itu semata untuk kemaslahatan dirimu juga. Karena sungguh tidaklah ragu terhadap ayat-ayat Allah kecuali orang-orang kafir. Begitu juga sangat dianjurkan sekali untuk berdoa dengan cara Bertawasul. Mengenai ini sudah sangat jelas sekali dalilnya. Banyak cara bertawasul, misalnya dengan membaca asma-asma tertentu, dengan doanya orang sholeh, ataupun dengan amal saleh yang pernah kita lakukan. Mengenai bertawasul ini dapat diketahui contohnya dari satu hadist mengenai Nabi Adam tatkala dia berkata,” Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMU dengan kemuliaan Muhammad disisiMU agar engkau mengampuni semua kesalahanku.” Begitu juga dengan bacaan-bacaan yang mengandung asma-asma Allah alhusna sangat dianjurkan sekali, sebab dengan itu dapat terbuka semua kesulitan dan memudahkan maksud dengan sebab kemuliaan dan sifat Rahman Allah SWT. dari syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan berdoa. Kami ringkaskan bagian ini dari kitab Al-Qirthas, syarah Ratib Al-Attas. Disitu disebutkan bahwa sebagian dari adab-adab dalam berdoa adalah harus bersihnya dhohir dan bathin, juga pakain dan tempat melaksanakannya, kosongnya perut dari makanan haram, memakai harum-haruman dan didahului dengan melakukan amal-amal shaleh dan bersedekah walau hanya dengan sesuatu yang sedikit. Kemudian memperbanyak melakukan doa setelah mengerjakan shalat-shalat wajib atau lewat tengah malam. Ini mengacu pada hadist yang telah diriwatkan oleh Attirmizi dari Abi Umamah Al-Bahili dia mengatakan bahwa telah ditanyakan kepada rasul Allah SAW,” Doa yang bagaimana yang lebih didengar ?’ dijawab oleh beliau SAW dengan sabdanya “ dipenghujung akhir tengah malam dan seusai shalat-shalat yang wajib.”Selanjutnya dijelaskan bahwa sebaiknya doa dilakukan dengan menghadap kekiblat dalam keadaan terbuka kepala tidak tertutup dengan menundukkan kepala dan memusatkan pikiran dan bergairah dengan kemauan serta semangat yang sungguh-sungguh. Berkeyakinan kuat akan terkabulnya doa dengan berbaik sangka kepada Allah SWT. Disertai rasa takut dan hormat, seperti yang dimaksud dalam ayat ويدعوننا رغبا ورهبا “ Dan mereka meminta kepada kami dengan penuh semangat dan rasa takut.” Kemudian perlu juga diperhatikan cara pengucapannya yaitu dengan perasaan memelas dan jangan dilagu-lagukan. Kemudian bagi yang mendengarkan agar turut hendak berdoa usahakanlah pada waktu-waktu dan tempat-tempat yang mempunyai keberkatan dan keistimewaan tersendiri. Seperti didalam masjid atau pada waktu lewat tengah malam. Atau pada saat turun hujan lebat, pada malam/siang hari jum’at dan saat matahari akan terbenam dihari itu, dan juga disore hari imam sedang duduk diantara dua khotbah, ketika sebelum mengucapkan AMIN dalam setiap shalat diakhir setiap Fatihah, juga dihari Arafah, juga setelah bersuci baik wudhu maupun mandi janabah yang wajib ataupun sunahnya, juga mandi sunah lainnya seperti mandi sunah Taubat, mandi sunah Jum’at, mandi sebelum Ihram dan mandi sunah hari lebaran. Kemudian sepanjang bulan Ramadhan disiang maupun malamnya, juga setiap hari biasa disetiap kedua penghujung malamnya maghrib dan fajar , saat berkecamuknya peperangan antara umat islam melawan kuffar, saat setelah diucapkan iqamatis shalat, pada saat sujud, setelah membaca / meghkatamkan Alqur’an, saat minum air zam-zam , saat menutupkan mata orang mati. Juga ditempat-tempat suci dan dalam keseluruhan peribadatan ditanah Haram Makkah dan Madinah dan Baitul Maqdis, juga didekat Maqbarah kuburan Nabi terutama Maqbarah Nabi Muhammad SAW, juga tatkala berada didekat guru baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal, saat berbuka puasa sebelum makan/minum. Termasuk juga dari adabnya adalah mengangkat tangan sebatas tinggi bahu dan perut telapak tangan ditadahkan keatas dan membalikkannya tatkala beristiazah minta ditolakkan seperti memberi isyarat menolak sesuatu atau ketika meminta agar dihindarkan dari suatu kejahatan. Dan dalam kedua hal itu tangan tetap telanjang. Membuka doanya dengan kata pujian, tahmid, tasbih dan beristighfar kepada Allah serta bershalawat atas Nabi Muhammad SAW. Janganlah dikira arti ridho terhadap qadha adalah meninggalkan doa, atau membiarkan saja anak panah yang dibidikkan kearah dirinya tanpa usaha untuk menangkisnya dengan tameng, sehingga membiarkannya mengenai dirinya. Sedangkan dia berkemampuan untuk menahannya dengan perisai. Termasuk dalam Ridho terhadap qadha adalah berusaha mencapai apa yang disukai Allah melalui penyebab untuk memperolehnya. Meninggalkan asbab adalah sesuatu yang berlawanan dengan apa yang di ridhaiNYA. Doa adalah tameng/perisai dari ketentuan Allah. Dengan sebab berdoa ketentuan yang tidak disukai tidak akan mengenai secara vital. Hal ini berbeda dengan orang yang membiarkan saja semua ketentuan yang berlaku yang berpendapat bahwa apapun yang ditaqdirkan sudah seharusnya diterima apa adanya. Jika sudah begini tidak ada gunanya Doa. Sebetulnya dengan penjelasan yang ada dan tersebut diatas tidak perlu untuk menambahinya lagi dengan penjelasan lainnya. Namun perlu disinggung sedikit agar dapat lebih mudah dipahami, karena tujuan kami adalah untuk lebih menguatkan keyakinan pembaca dan menambah gairah untuk mengamalkannya. Bahwa sebagian orang golongan berpendapat bahwa segala sesuatu yang berkenaan dengan doa baca khasiat-khasiat amalan/doa hal itu merupakan sesuatu yang tidak jelas dan tidak nyata dan tidak ada buktinya atau dengan kata lain tidak ada kepastiannya dan diluar rumus-rumus ilmiah. Lebih jauh mereka mengatakan bahwa apa yang disampaikan para Ulama mengenai hal itu adalah cerita bikin-bikinan saja. Dan tidak puas dengan itu, mereka juga mengajak orang lain untuk mengikuti dan membenarkan pendapat mereka. Kami nukil penjelasan ini dari guru kami Al-Habib Muhammad bin Ali Syihab. Berkenaan dengan adannya sebagian orang yang berpendapat nyeleneh’ seperti itu. Karena tidak semua umat punya kemampuan memahami dan mempelajari hikmah dari suatu doa. Berikut ini penjelasannya “ Untuk mengarahkan kepenjelasan yang dimaksud itu maka akan kami antar dengan cara menjelaskan arti kata-kata yang sering terdengar yaitu ILMUL YAQIN,AINUL YAQIN dan HAQQUL YAQIN, walaupun mungkin hal itu sudah dimengerti namun tetap saja ada kemungkinan ada yang belum memahaminya. Terutama dari kalangan Pemuda yang kebanyakan dari mereka tidak berkesempatan memperhatikan hal demikian dengan teliti apalagi mempelajarinya dengan seksama. Dan faktor penghambatnya adalah pengetahuan tentang bahasa, dan kalaupun ada juga hanya sebatas mereka mendapatkan dari hasil “ nguping “ sepintas saja. ILMUL-YAQIN Ketahuilah bahwa yang dimaksud dengan Ilmul-Yaqin adalah satu lukisan kata-kata tentang sesuatu yang diperoleh dengan cara menyimak dan diyakini kebenarannya. Dan sifat keyakinannya itu adalah hanya berdasarkan kepercayaan sipenyimak terhadap orang yang `menjelaskan/memberitahukan kepadanya. Sampai dia mengetahui sesuatu yang dimaksud, hanya saja pengetahuan tentang itu masih berupa gambaran atau lukisan sebab dari penjelasan tadi. Bahwa begitu adanya atau bentuknya atau begini masalahnya atau begitu nanti jadinya atau seperti itu prosesnya, namun dia sendiri belum pernah menyaksikan sesuatu yang dilukiskan itu bagaimana yang sebenarnya. Namun meyakini penjelasan itu adalah benar dan betul adanya. AINUL-YAQIN Kemudian berdasarkan pengetahuan yang berupa gambaran/lukisan kata-kata yang didengarnya dan diyakininya itu, dia mencoba mengadakan praktek, jika hal itu merupakan suatu cara yang harus dipraktekkan atau mencarinya agar dapat menemukannya jika hal itu merupakan sesuatu yang telah berwujut fisik. Sehingga dia akan melihat hasil dari prakteknya itu, atau bagaimana rupanya, atau bagaimana hasilnya jika dikerjakan. Jika hasilnya sesuai dengan apa yang diberitahukan kepadanya, maka berarti pengetahuannya tentang itu telah meningkat sampai ketingkat pembuktian yaitu telah disaksikan sendiri dan begitulah yang dimaksudkan dalam pemberitahuan yang telah diterimanya. Dan betul telah dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri bahwa hal itu benar sesuai dengan kenyataan yang dilukiskan. Sampai tingkat ini hal itulah yang disebut sebagai Ainul-Yaqin. HAQQUL-YAQIN Pengetahuan yang telah didapat tadi dan diyakini kebenarannya mungkin saja masih diliputi dengan keraguan, apakah hal itu akan selamanya demikian atau masih ada peluang terjadinya perubahan-perubahan. Maka diulanginya lagi percobaan-percobaannya dan setelah ternyata hasilnya tetap sama, maka hilanglah keraguan tentang yang diketahuinya. Diapun menjadi tahu betul dan meyakini sepenuhnya tanpa ada keraguan sedikitpun terhadap apa yang diketahuinya itu. Dan inilah yang disebut Haqqul-Yaqin. Untuk yang terakhir ini dapat pula dikatakan hal itu berupa pengetahuan yang dapat dirumuskan yang disebut rumusan ilmiah seperti yang telah populer, yaitu siapa saja yang menggunakan resep yang sama, cara dan bahan yang sama, dosis dan alat yang sama, dia akan mendapatkan hasil yang sama pula dan dapat dilakukan kapan saja. Mungkin ada yang berkata, apa kaitannya penjelasan ini dengan rahasia dibalik doa ? yang kami maksud adalah bahwa doa dapat membuat reaksi pada alam disekitar kita dan akan menimbulkan suatu proses ghaibiyah. Ketahuilah bahwa dalam bidang ini percobaannya tidaklah sama seperti percobaan pada proses kimiawi atau seperti benda-benda fisik yang dapat dimaklumi keadaannya. Sehingga dapat dilihat proses kerja / kejadiannya dengan mata duduk permasalahan ini adalah sesuatu yang tidak ada majasnya dan yang hanya berupa suara yang diucapkan atau berupa sesuatu yang dituliskan, jadi merupakan keghaiban pada manusia. Jadi laboratoriumnya adalah manusia itu sendiri dan mempraktekkannya sendiri dan merasakannya secara bathiniah. Namun hal ini merupakan hukum pasti dan membutuhkan petunjuk dan guru-guru tertentu yang pengetahuannya telah sampai ketingkat itu. Yang telah mempunyai wewenang tentang hal tersebut, merekalah yang disebut Ulama atau Aulia ahlil kasyaf, Al-Washil Al-Mushil Al-Maftuh Lahu wal Mufattih Lil Akhar, yang dimaksud adalah Kasyaf Suariyah “ Ilmiah Ma’nawiyah Haqiqiah.” Karena ada juga diantara mereka yang mendapatkan kasyaf yaitu terbukanya hijab sesuatu sehingga dapat dilihatnya dengan mata kepalanya yang tidak tampak dimata manusia petunjuk merekalah kita harus meyakini sepenuhnya. Hikmah dan Fadhilah. Mungkin anda pernah mendengar/membaca “ amalan ini hikmahnya adalah begini-begini …” sebenarnya yang dimaksudkan dengan kata itu adalah bahwa adanya sesuatu yang akan ditimbulkan oleh Amalan itu dan hal itu sudah menjadi semacam ketentuan. Jika hal itu dikerjakan maka akan terwujutlah apa yang dinamakan hikmahnya. Yang berarti apabila ada kalimah bacaDoa tertentu diucapkan oleh seorang hamba, maka dari ucapan itu akan terjadilah suatu proses untuk sebuah kejadian. Yang mulai terjadinya setelah Doa itu dilafazkan. Akibat dari doa tersebut itulah yang dinamakan Fadhilah/khasiat. Fadhilah bisa diartikan kelebihan atau kemuliaan atau keistimewaan, dipakai untuk mengungkapkan apa yang Allah jadikan tersirat didalam suatu amalan. Dan itu berarti sudah suatu hukum sebab akibat dan tetap akan berjalan kesemuanya menurut hukum yang berlaku. Pengetahuan tentang ini disebut juga Ulumul Hikmah. Yang Allah katakan “ dan barangsiapa yang mendapatkan Al-Hikmah maka dia telah memperoleh pengetahuan yang banyak.” Termasuk dalam hal ini adalah Ilmu Pengetahuan, bahkan yang sifatnya jauh dari jangkauan pikiran manusia yaitu hal-hal yang bersifat ghaibiyah, dan cara menguasainya dan mendaya gunakannya. Dalam wawasan inilah didapatnya pengetahuan bahwa melalui pengucapan ayat-ayat Alqur’an , zikir-zikir dengan asma-asma dan doa. Bahwa hal itu dapat merobah suatu keadaan kepada keadaan lain/baru. Doa itu sendiri juga sudah termasuk pula kedalam zikir atau adalah salah satu zikir, malah keseluruhan peribadatan adalah doa dan doa ibarat otak baginya. Ketahuilah bahwa apa yang disebut dan diyakini sebagai suatu Fadhilah adalah nikmat yang tak ternilai yang diberikan Allah kepada hamba-hambanya. Semoga dengan sedikit penjelasan ini akan menjadi terang permasalahan dan tidak ada lagi yang mengatakan bahwa bidang ilmu ini adalah TIDAK MASUK AKAL. Seterusnya hal ini tergantung kepada diri kita masing-masing. Yang jelas kami sudah memberikan pengertian sejauh apa yang dapat kami terangkan. Hanya sebatas ini yang dapat kami paparkan mudah-mudahan memberi manfaat. “ Bi husnil I’tiqat Tablughul Murad “ Dengan keyakinan yang baik dan sempurna akan dapat meraih apa yang diinginkan. Doa Terkabul. Apakah bisa diketahui bagaimana tanda-tanda terkabulnya sebuah do’a ? sesungguhnya Allah dengan sifat Rahman dan Rahimnya telah memberikan pertanda kepada hambanya yang mau berpikir. Coba saja anda perhatikan, seperti yang sudah diyakini biasanya jika mendung tebal menggantung dilangit tidak lama dari itu akan turun hujan lebat. Atau jika dirumah tiba-tiba ada kupu-kupu yang hinggap diyakini bakal ada tamu. Pertanda ini termasuk dalam ilmu Firasat. Orang jawa biasa menyebutnya ilmu Titen atau niteni ! Kami temukan dalam kitabnya KH. Ahmad Zainuri Rosyid “Al-Jawahirul Hilmiyah”, jus Awal halaman 32-33 jawaban mengenai hal ini. Adapun sebagian dari tanda-tanda terkabulnya sebuah do’a adalah Mempunyai rasa khawatir Mengeluarkan airmata Semangat hatinya dalam berdoa Tenang hatinya Terasa ringan tubuhnya Kemudian diterangkan pula orang-orang yang di Ijabah do’anya adalah Orang yang terdesak Orang yang dianiaya Do’a kedua orang tua Pemimpin yang adil Orang yang sholeh Do’a anak yang berbakti pada orang tua, guru dan mertua. Do’anya musafir Do’anya orang yang berpuasa Do’anya orang yang sakit Doanya orang yang jihat fi sabilillah Do’anya orang yang merutinkan mandi fajar dan melaksanakan sholat fajar. Doanya orang yang pergi haji sampai kembali kerumah 40 hari Sebagian dari syarat-syarat terkabulnya sebuah do’a Taubat sebelum berdo’a Mengembalikan sesuatu yang bukan haknya Menjalankan perintahnya dan meninggalkan larangannya Benar ucapannya / dapat dipercaya jujur Tidak tergesa-gesa untuk dikabulkan. Yaqin do’anya di ijabah Konsentrasi dalam permintaannya Tidak meminta sesuatu yang dilarang syariat Tidak meminta sesuatu yang mustahil Doa Tidak di Ijabah ? Pada suatu hari Sayidina Ali Karamallaahu Wajhah, berkhutbah di hadapan kaum Muslimin. Ketika beliau hendak mengakhiri khutbahnya, tiba-tiba berdirilah seseorang ditengah-tengah jamaah sambil berkata, “Ya Amirul Mu’minin, mengapa do’a kami tidak diijabah? Padahal Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Ud’uuni astajiblakum” berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sayidina Ali menjawab, “Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan delapan hal, yaitu Engkau beriman kepada Allah, mengetahui Allah, tetapi tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada manfaatnya keimananmu itu. Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu itu? Engkau membaca Al Qur’an yang diturunkan melalui Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan. Engkau berkata, “Sami’na wa aththa’na Kami mendengar dan kami patuh, tetapi kau tentang ayat-ayatnya. Engkau takut kepada neraka, tetapi setiap saat kau dekati neraka dengan maksiat-maksiatmu. Lalu dimana rasa takutmu ? Engkau menginginkan syurga, tetapi setiap waktu melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari syurga. Maka, mana bukti keinginanmu itu? Setiap saat sengkau merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya. Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya berkata, “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagimu karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” QS. Al Faathir [35] 6. Tetapi kau musuhi syetan dan bersahabat dengannya. Engkau jadikan cacat atau kejelekkan orang lain di depan mata, tetapi kau sendiri orang yang sebenarnya lebih berhak dicela daripada dia. Nah, bagaimana mungkin do’amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan jalan do’a tersebut. Bertaqwalah kepada Allah, shalihkan amalmu, bersihkan batinmu, dan lakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah do’amu itu. Doa Dalam riwayat lain, ada seorang laki-laki datang kepada Imam Ja’far Ash Shiddiq, lalu berkata, “Ada dua ayat dalam Al Qur’an yang aku tidak paham apa maksudnya ?” “Bagaimana bunyi dua ayat itu?” Tanya Imam Ja’far. “Yang pertama berbunyi “Ud’uuni astajib lakum” Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu, QS. Al Mu’min [40] 60.“ Lalu aku berdo’a dan aku tidak melihat do’aku diijabah,” ujarnya. “Apakah engkau berpikir bahwa Allah akan melanggar janji-Nya?” tanya Imam Ja’far. “Tidak,” jawab orang itu. “Lalu ayat yang kedua apa?” Tanya Imam Ja’far lagi. “Ayat yang kedua berbunyi “Wamaa anfaqtum min syai in fahuwa yukhlifuhuu, wahuwa khairun raaziqin” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rizki yang sebaik-baiknya, QS. Saba [34] 39. Aku telah berinfak tetapi aku tidak melihat penggantinya,” ujarnya. “Apakah kamu berpikir Allah melanggar janji-Nya?” tanya Imam Ja’far lagi. “Tidak,” jawabnya. “Lalu mengapa?” Tanya imam Ja’far. “Aku tidak tahu,” jawabnya Imam Ja’far kemudian menjelaskan, “Akan kukabarkan kepadamu, Insya Allah seandainya engkau menaati Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepadamu, kemudian engkau berdo’a kepada-Nya, maka Allah akan mengijabah do’amu. Adapun engkau berinfak tidak melihat hasilnya, kalau engkau mencari harta yang halal, kemudian engkau infakkan harta itu di jalan yang benar, maka tidaklah infak satu dirham pun, niscaya Allah menggantinya dengan yang lebih banyak. Kalau engkau berdo’a kepada Allah, maka berdo’alah kepada-Nya dengan Jihad Do’a. Tentu Alah akan menjawab do’amu walaupun engkau orang yang berdosa.” “Apa yang dimaksud Jihad Do’a?” sela orang itu. “Apabila engkau melakukan yang fardhu maka agungkanlah Allah dan limpahkanlah Dia atas segala apa yang telah ditentukan-Nya bagimu. Kemudian, bacalah shalawat kepada Nabi SAW dan bersungguh-sungguh dalam membacanya. Sampaikan pula salam kepada imammu yang memberi petunjuk. Setelah engkau membaca shalawat kepada Nabi, kenanglah nikmat Allah yang telah dicurahkan-Nya kepadamu. Lalu bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah engkau engkau ingat-ingat sekarang dosa-dosamu satu demi satu kalau bisa. Akuilah dosa itu dihadapan Allah. Akuilah apa yang engkau ingat dan minta ampun kepada-Nya atas dosa-dosa yang tak kau ingat. Bertaubatlah kepada Allah dari seluruh maksiat yang kau perbuat dan niatkan bahwa engkau tidak akan kembali melakukannya. Beristighfarlah dengan seluruh penyesalan dengan penuh keikhlasan serta rasa takut tetapi juga dipenuhi bacalah, “Ya Allah, aku meminta maaf kepada-Mu atas seluruh dosaku. Aku meminta ampun dan taubat kepada-Mu. Bantulah aku untuk mentaati-Mu dan bimbinglah aku untuk melakukan apa yang Engkau wajibkan kepadaku segala hal yang engkau ridhai. Karena aku tidak melihat seseorangpun bisa menaklukkan kekuatan kepada-Mu, kecuali dengan kenikmatan yang Engkau berikan. Setelah itu, ucapkanlah hajatmu. Aku berharap Allah tidak akan menyiakan do’amu,” papar Imam Ja’far.*** Disarikan dari kitab Al Qirthas, syarah Ratib Al Atthos / bin Hasan Al Atthos Almakhroju minal musykilati wadzofaru bil hasanati / bin Ali Syihab Al `Athiyyatul Haniyyah wal wasiatul Mardhiyyah / bin Hasan Al Atthos Nasihat Spiritual, Mengenal Tarekat Ala Habib Lutfi bin Yahya/ Fahmi Jindan Al Ijazat minal Masyaayikhi wal Habaib Al Kirom === Selesai syarah wirid dan Doa === Mabes Laskar Khodam Sakti Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura Solo, Jawa tengah WA +6285879593262
Banyak orang kesulitan mendapatkan informasi tentang Doa agar ditakuti orang tanpa puasa, oleh karena itu situs ini berdiri dengan tujuan memberikan informasi bagi anda terkait dengan Doa agar ditakuti orang tanpa puasa yang sedang anda cari. Pada halaman ini, kami mempunyai informasi tentang Doa agar ditakuti orang tanpa puasa yang bisa Anda baca. Anda juga bisa membaca kumpulan artikel lainnya seperti Doa agar ditakuti orang tanpa puasa yang Anda baca saat ini. Bila ingin menjadikan artikel Doa agar ditakuti orang tanpa puasa sebagai bahan kliping atau makalah, di sini anda bisa mendownloadnya secara gratis. Doa agar ditakuti orang tanpa puasa adalah salah satu artikel yang paling banyak dicari dan diminati oleh banyak orang. Setiap orang mempunyai alasan dan kebutuhan tersendiri mengapa mencari artikel Doa agar ditakuti orang tanpa puasa di internet. Namun sayangnya, artikel Doa agar ditakuti orang tanpa puasa yang diminati oleh banyak orang ini sangat terbatas jumlahnya di internet. Dan untungnya selalu update artikel terbaru tentang hal-hal yang berkaitan dengan Doa agar ditakuti orang tanpa puasa. Keputusan Anda untuk mengunjungi situs sangatlah tepat. Apapun alasan Anda untuk mencari artikel tentang Doa agar ditakuti orang tanpa puasa, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang Doa agar ditakuti orang tanpa puasa yang sedang Anda cari. Harapan kami, Informasi tentang Doa agar ditakuti orang tanpa puasa yang disajikan di halaman ini bisa membantu Anda dalam mendapatkan informasi terkait dengan Doa agar ditakuti orang tanpa puasa. Jika informasi yang disajikan di halaman ini tidak sesuai dengan keinginan Anda, silahkan jelajahi website ini melalui menu atau kategori agar Anda bisa mendapatkan informasi terkait Doa agar ditakuti orang tanpa puasa sesuai dengan kebutuhan Laskar Khodam Sakti Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura Solo, Jawa tengah WA +6285879593262
Jakarta - Bulan Ramadhan sudah ada di depan mata kita, dengan penetapan hari pertama berpuasa akan ditentukan lewat sidang isbat pada sore hari ini, Rabu 22/3/2023, oleh pemerintah lewat Kemenag RI. Dalam bulan suci Ramadhan ini, umat muslim di berbagai negara di dunia akan berlomba-lomba untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Puasa Ramadan tidak hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum, tapi juga menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti berbohong dan berbuat dosa. Selain hal tersebut, umat muslim yang berakal, sehat, dan sudah baligh diwajibkan berpuasa. Oleh karena itu, ada baiknya untuk memulai puasa dengan bacaan niat yang benar. Nah, bagi Anda yang tidak mengetahui seperti apa bacaannya, berikut adalah doa niat puasa di bulan Ramadhan dalam bahasa Arab dan latin. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla. Artinya "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala." Tak hanya sebatas mengetahui doa niat puasa, ada baiknya Anda melengkapi ibadah puasa tahun ini dengan khatam Alquran. Dengan semakin canggihnya, Anda juga dapat menggunakan sejumlah aplikasi di HP Android dan iOS untuk melakukannya. Aplikasi membaca Alquran di HP Android dan iOS 1. Al Quran Indonesia Aplikasi Alquran ini dilengkapi dengan terjemahan Bahasa Indonesia dan audio mp3 murottal full, 114 surah atau 30 juz tanpa pembatasan. Menariknya, Al Quran Indonesia bisa dibaca secara offline dan tampilan antarmukanya pun user friendly dan intuitif. Untuk memudahkan penggunaan, aplikasi besutan Andi Unpam ini juga memungkinkan kamu melihat kata per kata terjemahan berdasarkan dari Arabic-nya ke Bahasa Indonesia. 2. Quran for Android Sesuai namanya, aplikasi ini dikhususkan untuk perangkat berbasis Android. Beberapa fitur yang ditawarkan Quran for Android antara lain pemutaran audio, bookmark, menandai, dan berbagi. Ada juga mode malam serta terjemahan/interpretasi yang mendukung lebih dari 20 bahasa berbeda. 3. Al'Quran Bahasa Indonesia Lewat aplikasi ini kamu bisa membaca Alquran dalam Bahasa Indonesia. Tersedia pula warna tajwid untuk membantu membacanya, namun hanya dua surah pertama yang tersedia dalam versi gratis. Aplikasi Al'Quran Bahasa Indonesia juga sangat intuitif. Kamu cukup geser dari kiri ke kanan untuk menuju surah sebelumnya atau dari kanan ke kiri untuk menuju surah berikutnya saat dipakai di HP Android dan iOS.
Jakarta - Membaca doa niat puasa Ramadan termasuk dalam salah satu syarat sah pelaksanaan puasa. Dalam haditsnya, Rasulullah SAW juga menyebut, puasa tanpa niat di malam harinya dianggap tidak sah,مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُArtinya "Barangsiapa yang belum berniat untuk puasa di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya." HR Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi.Di samping itu, anjuran membaca doa buka puasa Ramadan juga disebut Rasulullah SAW sebagai waktu yang istijabah. Beliau bersabda,ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِArtinya "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi," HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban.A. Doa niat puasa Ramadan dalam Arab, latin, dan artinyaMenurut Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin 2, membaca niat pada malam sebelum melakukan puasa Ramadan hukumnya wajib. Berikut bacaan niatnya,نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَىBacaan latin Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta' "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."Jumhur ulama mensyariatkan pengulangan niat sesuai dengan jumlah hari. Dalam artian, niat dalam puasa Ramadan tetap harus dibaca setiap harinya karena dianggap ibadah satu hari tidak berkaitan dengan ibadah hari mazhab Maliki berpendapat dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi bahwa doa niat puasa Ramadan cukup dilakukan satu kali. Dengan catatan waktu berpuasanya dilakukan setiap hari seperti puasa Doa buka puasa Ramadan dalam Arab, latin, dan artinyaMenurut buku Ajak Aku ke Surga, Ibu karya Rizem Aizid, waktu berbuka puasa adalah waktu istijabah sebab pada waktu ini mengandung keberkahan di dalamnya."Waktu istijabah kedua adalah ketika berbuka puasa. Waktu ini merupakan waktu yang penuh keberkahan. Salah satu keberkahan dari puasa adalah dikabulkannya doa-doa kita," tulis Rizem bacaan doa buka puasa yang dinukil dalam keterangan hadits di antaranya sebagai berikut1. Menurut HR Bukhari dan Muslimاَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَBacaan latin Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."2. Menurut HR Abu Daudذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُBacaan latin Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah,"Ada perbedaan pendapat mengenai kapan dibacanya doa ini menurut Maryam Kinanti N dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, dan Thibbun Nabawi. Ada yang menyatakan, doa berbuka puasa dibaca setelah seseorang berbuka atau pertama kali membatalkan puasa dengan air, kurma, atau itu, sebagian ulama mengatakan bahwa doa buka puasa diucapkan sebelum berbuka puasa dan sebagian yang lain tidak menetapkan waktu dasarnya, membaca doa niat puasa maupun doa buka puasa Ramadan merupakan salah satu bentuk meneladani ajaran Rasulullah SAW. Jadi, jangan sampai lupa dengan bacaannya ya! Simak Video "Buka Puasa Hendaknya Diawali dengan Minuman Hangat" [GambasVideo 20detik] rah/lus
Tuntunan berdoa bagi muslim saat berbuka puasa Warga bersantai menikmati suasana sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa ngabuburit di kawasan Masjid 99 Kubah, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 17/4/2021. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe Umat muslim di berbagai belahan dunia sedang menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan 1443 Hijriah. Selama satu bulan penuh, setiap muslim diwajibkan berpuasa, dari terbit hingga tenggelamnya satu adab berpuasa adalah menyegerakan buka puasa. Saat membatalkan puasa, kita juga dianjurkan ini sejumlah doa berbuka puasa, seperti dikutip dari penjelasan Ustadz M. Ali Zainal Abidin di laman NU Online. Baca Juga Hal-hal yang Membatalkan Puasa, Bagaimana dengan Menangis? 1. Menurut HR Abu DaudIlustrasi berdoa IDN Times/Sukma Shakti Terkait lafal doa berbuka puasa, ada beberapa versi yang dijelaskan dalam beberapa hadits. Di antaranya hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dari sahabat Rasullah SAW, Mu’adz bin Zuhrah كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ “Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka,” HR. Abu Daud. Sedangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Sahabat Abdullah bin Umar, Rasulullah melafalkan doa sebagaimana berikut كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ “Rasulullah ketika berbuka, Beliau berdoa Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah,” HR. Abu Daud. 2. Doa berbuka berdasarkan penggabungan kitab Fath al-Mu’in, doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah di lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Sebab nyaris tidak ada orang berbuka puasa tanpa makanan dan minuman, kecuali sangat terdesak. Sehingga. Sehingga, bacaan yang sering kita dapati adalah penggabungan doa dari hadits tersebut اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى Artinya “Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan semoga pahala telah ditetapkan, insyaaallah.” 3. Doa yang paling sering dilafalkan oleh masyarakatPixabay/mohammedhasan اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ Ejaan Latin Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin. Artinya "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang." Doa berbuka ini yang lazim dilafalkan oleh masyarakat umum. Doa ini sendiri berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan menjalankan ibadah puasa, selain menjaga asupan makanan, berdoa juga menjadi hal penting untuk dilakukan. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Baca Juga 3 Amalan di Bulan Ramadan yang Bisa Menggugurkan Dosa Berita Terkini Lainnya
doa sakti tanpa puasa